PALYJA Community Workshop 2014: Serap Asprirasi Pelanggan & Komunitas

Jakarta – Menanggapi tantangan dan permintaan air bersih yang selalu meningkat setiap tahunnya, PALYJA selaku operator pelayanan air bersih di wilayah barat Jakarta selenggarakan diskusi bersama dalam acara Community Workshop.

Acara yang digelar pada hari Kamis, 2 Oktober 2014 bertempat di Gedung Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta tersebut dibuka oleh Kepala Biro Perekonomian Jakarta, Bapak Adi Ariantara. Dalam acara Community Workshop yang bertajuk “Bekerja Bersama Membangun Ketahanan Air Bersih Jakarta” ini dihadirkan 15 orang perwakilan pelanggan dari berbagai Unit Pelayanan Pelanggan (UPP), 10 orang perwakilan dari Komite Pelanggan Air Minum (KPAM), 10 orang perwakilan dari PALYJA Green Community (PGC), 15 orang perwakilan dari pelanggan Master Meter, 5 orang perwakilan dari NGO (Forkami, Mercy Corps, Jejaring AMPL) dan 10 orang perwakilan dari pemimpin masyarakat (Camat, Lurah, Ketua RW/RT).

Latar belakang dan tujuan acara Community Workshop yang baru pertama kali diadakan ini adalah untuk berbagi informasi dan menampung aspirasi dari masyarakat mengenai kondisi ketersediaan serta pengelolaan air bersih di Jakarta.

Para peserta Community Workshop yang hadir dibagi menjadi 4 kelompok untuk saling berdiskusi dengan perwakilan PALYJA mengenai 4 (empat) subtema yang dihadirkan. Empat subtema tersebut adalah : Air Baku, Customer Service, Non Revenue Water (NRW), dan Corporate Social Responsibility (CSR). Setelah mendengarkan pemaparan umum oleh Bapak Budi Susilo (Direktur Customer Service) dan pemaparan khusus dari perwakilan PALYJA mengenai masing-masing subtema, para peserta mulai berdiskusi dan memunculkan ide-ide segar.

Hasil yang didapat oleh masing-masing kelompok kemudian dipresentasikan dihadapan manajemen PALYJA, yang dihadiri oleh Presdir, Bapak Jacques Manem; Wakil Presdir Herawati Prasetyo dan seluruh jajarannya. Ide-ide yang dimunculkan oleh peserta akan menjadi pertimbangan dalam menyusun program kerja di masa mendatang.

Davina, pelanggan dari UPP Pusat yang menjadi perwakilan kelompok D yang membahas Air baku saat presentasi mengatakan memperkuat koordinasi dengan warga dan komunitas setempat adalah hal yang harus dilakukan oleh PALYJA guna menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas air baku.

Kelompok A dengan subtema NRW menyampaikan idenya untuk dilakukan tindakan tegas secara pidana dan perdata terhadap pencuri air, mencabut sementara ijin Hydran umum sambil memperbaiki sistem penggunaannya dikarenakan rawan disalahgunakan. Hingga pembentukan satuan keamanan yang bertugas mengawasi distribusi air bersih.

Perluasan wilayah untuk program Master Meter dan Kios Air, pembinaan intensif pengolahan barang bekas dan pembuatan website untuk menampilkan produk kerajinan PGC sangat diharapkan oleh Kelompok B yang membahas tentang CSR.

Kelompok C yang berdiskusi tentang Customer Service fokus terhadap intensitas sosialisasi program dan layanan PALYJA yang dirasakan masih kurang sehingga banyak pelanggan yang belum mengetahui informasi tentang tarif, reklasifikasi tarif, metode pencatatan meter, dll. Dan juga penambahan dan kemudahan loket pembayaran.

Irma Sustika, penggagas Womenpreneur community yang telah berhasil membina 6000 entrepreneur di seluruh Indonesia menutup PALYJA Community Workshop dengan tips mengembangkan usaha dari rumah.