Angka Kehilangan Air PALYJA Terus Ditekan

Jakarta, www.tempo.co – PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), operator penyediaan air minum untuk wilayah barat Jakarta menggunakan teknologi mutakhir untuk menekan angka non-revenue water (NRW) atau tingkat kehilangan. Pemanfaatan teknologi itu terutama dilakukan pada perbaikan pipa jaringan.

“Untuk mendeteksi masalah kebocoran pipa misalnya, PALYJA menggunakan metode injeksi gas helium,” ujar Non-Revenue Water & Asset Strategy Department Head PALYJA Febrio Awananto. Ia menjelaskan, pihaknya melakukan injeksi helium di satu titik dan kemudian berjalan di sepanjang jalur pipa yang diinjeksi tadi. “Setelah itu kami cek, apakah terdeteksi helium keluar dari pipa atau tidak? Kalau keluar, kami coba gali di titik terdekat dengan sensor helium tadi,” tuturnya.

Metode injeksi helium ini dilakukan pada pipa-pipa kecil, atau pipa distribusi PALYJA. Sementara untuk mendeteksi kebocoran di pipa besar atau pipa transmisi, PALYJA menggunakan kamera berteknologi tinggi bernama JD7.

Untuk mendeteksi kebocoran, JD7 dimasukan ke dalam jaringan pipa primer atau transmisi. JD7 dapat berjalan sejauh 1 km dalam jaringan pipa primer dan merekam segala aktivitas yang terjadi dalam bentuk audio dan visual.

Dijelaskan Awananto, JD7 efektif mendeteksi kebocoran di pipa-pipa besar. Begitu pun dengan injeksi gas helium, efektif bekerja untuk mendeteksi kebocoran di pipa kecil. Hasil deteksi dari kedua alat tersebut membuat respons dan penanganan terhadap kebocoran bisa dilakukan dengan segera.

Selain itu, sejak Desember 2016, PALYJA juga memanfaatkan sebuah aplikasi bernama Aquadvanced. Aplikasi ini berfungsi mendeteksi anomali pada jaringan pipa PALYJA, lalu menganalisis penyebabnya.

Deteksi tersebut dilakukan oleh sensor yang terpasang pada pipa PALYJA, kemudian disambungkan ke perangkat komputer yang telah dipasangi aplikasi Aquadvanced. Jadi, tanpa harus ke lapangan, karyawan PALYJA dapat memantau ketidaknormalan jaringan pipa di berbagai lokasi, dari mana saja dan kapan saja.

Aquadvanced, kata Awananto, dipercaya dapat membantu menekan NRW yang disebabkan oleh kehilangan fisik secara lebih efektif dan cepat. Aplikasi ini mampu mendeteksi lokasi kebocoran dengan akurat sehingga perbaikan pipa bisa langsung dilakukan ke lokasi yang tepat, tanpa harus mencari-cari terlebih dahulu.

“Aquadvanced lebih berpengaruh untuk menangani masalah kehilangan fisik. Ketika ada kebocoran yang baru terjadi, Aquadvanced bisa langsung mendeteksi dan menganalisis itu. Kemampuan aplikasi itu bisa lebih cepat mengurangi kebocoran, karena selama ini banyak kebocoran yang kita tidak ketahui tempatnya di mana,” tutur Awananto.

sumber: https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/04/07/280863719/angka-kehilangan-air-palyja-terus-ditekan