Capai Target 100% Akses Air Minum Butuh Peran Swasta

Pemerintah memerlukan peran swasta dalam memenuhi target 100 persen akses air minum, sebagai kebutuhan dasar masyarakat Indonesia.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) Sri Hartoyo mengatakan, cukup berat bagi pemerintah mencapai target 100 persen akses air minum aman terkait program 100-0-100, pada tahun 2019.

“Saat ini target baru mencapai 71,14 persen, sisanya cukup besar sekitar 28,9 persen,” ujar Sri dalam Forum Infrawater Indonesia, di Indonesia Infrastructure Week 2017, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/11) kemarin.

Dikatakan, pemerintah dengan berbagai cara mencoba mencapai target tersebut. Baik menggunakan sistem air minum perpipaan maupun nonperpipaan.

“Sebanyak 22 juta sampai 24 juta sambungan rumah yang masih bisa kita sambung baru dengan kapasitas eksisting yang ada,” ungkapnya.

Berikutnya, yang menjadi kendala adalah penyediaan air baku. Saat ini penyelenggara air minum merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota yang diselenggarakan PDAM.

“Ini sudah keputusan bahwa penyelenggaraan air minum ini termasuk yang disentralisasikan. Ini sebuah kendala, tetapi kita tentunya tidak bisa menyerah dengan kendala tersebut, ada upaya-upaya lainnya,” katanya.

Ia menuturkan, permasalahan selanjutnya adalah kinerja manajemen PDAM, karena tidak semua bekerja dengan baik.

“Berdasarkan hasil audit, kira-kira dari 376 (PDAM), 55,3 persen atau 208 PDAM berkategori sehat. Sedangkan, sisanya 104 PDAM atau 27 persen kurang sehat. Lalu, 64 PDAM atau sekitar 17 persen berkinerja sakit,” jelasnya.

Selain itu, katanya, pemerintah dihadapkan dengan keterbatasan penyediaan pendanaan dalam rangka pembangunan sarana penyediaan air minum.

“Untuk mencapai 100 persen akses air minum dibutuhkan dana Rp 253,8 triliun. Ini posisinya 20 persen (52 triliun) APBN dan 80 persen (Rp 201,8 triliun) non-APBN,” sebutnya.

Menurutnya, permasalahan ini merupakan tantangan. Karena itu, ke depan pemerintah akan terus mendorong bagaimana mencari solusi alternatif dengan keterbatasan APBN ini.

“Menyadari keterbatasan itu, pemerintah dalam rangka mengatasi hal tersebut akan mengajak peran swasta, baik lembaga pembiayaan maupun investor, atau pihak-pihak lain, pabrikan, kontraktor, dan sebagainya untuk bisa bekerja sama dengan PDAM dalam berbagai bidang. Ini harus disinkronkan sisi hulu dan hilir,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) Alan Thompson menuturkan, pihaknya sebagai operator pelayanan air bersih memiliki misi untuk menyediakan air bersih yang berkualitas, kuantitas dan kesinambungan lewat operasi unggul.

“Kami ingin mengembangkan kemitraan pribadi masyarakat untuk layanan air dengan cara memastikan akses air dan sanitasi kepada semua orang dengan melibatkan perusahan jasa sektor swasta,” katanya.

Menurutnya, PALYJA telah berhasil meningkatkan akses air bersih sekitar 405.000 sambungan bagi lebih dari 3 juta penduduk di wilayah Barat DKI Jakarta.

Ia mengungkapkan, PALYJA tentu akan bersinergi dengan pemerintah dalam membuat sebuah program, guna meningkatkan ketersediaan air bersih. Termasuk, harga yang terjangkau.

“Ada banyak hal yang harus dilakukan, bekerja sama dengan PT PAM Jaya dalam mengembangkan instalasi pengolahan air. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa menyediakan air bersih dengan harga terjangkau. Jadi bersama untuk air bersih,” tandasnya.

Diketahui, PT PALYJA menyediakan air bersih di bawah pengawasan laboratorium bersertifikasi internasional. Kualitas air olahan di instalasi telah memenuhi standar air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) Nomor 492 tahun 2010.

PT PALYJA juga menjaga kelestarian lingkungan, karena proses produksi menggunakan air permukaan (waduk atau sungai) sehingga tidak menyebabkan penurunan muka tanah dan intrusi air laut. Serta, mendukung program pemerintah DKI Jakarta tentang prioritas penggunaan air perpipaan sebagai sumber air utama, dan air tanah merupakan cadangan.

sumber: http://www.beritasatu.com/nasional/463153-capai-target-100-akses-air-minum-butuh-peran-swasta.html