PALYJA Siap Resmikan MBBR Cilandak

Jakarta, Jawa Pos – Modernisasi teknologi pengelolaan air bersih terus dilakukan. Kali ini, PT PAM Lyonaise Jaya (PALYJA) siap mengaplikasikan teknologi canggih movingbed biofilm reactor (MBBR).

Manajer Humas PT PALYJA Meyritha Maryanie menyatakan, teknologi MBBR sebelumnya sukses kala diterapkan untuk mengolah air syarat amonia dari aliran air Kanal Banjir Barat (KBB). ‘Kami akan terapkan teknologi serupa di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak, Jakarta Selatan,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, MBBR merupakan teknologi pembersih air yang menggunakan plastik berbentuk dadu, tetapi memiliki lubang-lubang kecil. Medium seukuran dadu itu disebut meteor. Fungsinya mengikat amonia dari air baku pada pengolahan tahap pertama. “So far yang di MBBR Karet bagus. Rata-rata (bisa mengolah air, Red) sekitar 500 liter per detik,” katanya.

Karena itu, akhir Juni atau paling lambat awal Juli, PALYJA meresmikan penggunaan teknologi serupa di IPA Cilandak. IPA tersebut akan mengolah air dari Kali Kuikut dengan kapasitas mencapai 500liter per detik Nah, dengan ditambahnya sumber

air bersih itu, suplai air kepada masyarakat yang tinggal di sekitar area IPA Cilandak pun kian banyak “Itu cukup untuk dikonsumsi 200 ribu orang* ungkapnya.

Dirut PAM Jaya Erlan Hidayat mengapresiasi langkah PALYJA. Menurut dia, program tersebut sesuai dengan rencana PAM Jaya, yakni menjadikan kawasan di sekitar IPA Cilandak sebagai percontohan pengelolaan air limbah komunal Caranya, limbah rumah tangga akan diolah kembali menjadi air baku. “Jadi, air limbahnya, kami kendalikan supaya bisa dimanfaatkan,” jelasnya.
PALYJA
Dia menyatakan, inovasi pengolahan air baku tersebut akan terus dilakukan. Sebab, operator diharapkan mengaplikasikan metode-metode baru demi mendapatkan tambahan pasokan air bersih. Tentu, dengan menggunakan teknologi yang efektif dan efisien. “Kami memang berfokus pada pemanfaatan sumber air lokal atau pemanfaatan limbah yang kami recycle (daur ulang, Red)” tuturnya.

Tahun ini, PAM Jaya dan PALYJA menargetkan penambahan suplai air bersih kepada warga DKI. Upaya mencari sumber-sumber baru sekaligus pengolahan dengan pendekatan teknologi baru diyakini akan mengurangi ketergantungan DKI terhadap pembelian air curah asal Tangerang atau daerah lain. “Sedikit demi sedikit, kami terus berupaya memperluas jangkauan. Menambah akses air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Sumber : Jawa Pos, Senin 13 Juni 2016, Hal. 28