Pengelolaan Biologis PALYJA Dilirik PAM Daerah

Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan industrialisasi di Jakarta, telah mengakibatkan penurunan kualitas air. Hal itu terlihat pada permukiman padat penduduk dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan buangan air limbah rumah tangga langsung ke sungai yang berdampak pada pencemaran air. Demikian juga, buangan limbah dari aktivitas perkantoran, rumah makan, hotel, indekost, sekolah, serta pabrik, turut memperparah kondisi ini.

Berbagai upaya telah dilakukan PALYJA untuk menyediakan air bersih di wilayah Barat DKI Jakarta, namun belum banyak diketahui publik. Salah satunya penerapan pengelolaan biologis pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Taman Kota pada 2012. Kepala Divisi Produksi dan Transmisi PALYJA Akhmad Santika menuturkan, “Pengelolaan ini adalah proses biologis yang memanfaatkan bakteri mikroorganisme untuk menguraikan polutan yang ada di sungai. Hasilnya, IPA ini kembali beroperasi setelah lima tahun mangkrak pada 2007. “ucapnya.

Akhmad melanjutkan, “Inovasi ini muncul jauh sebelum penerapan teknologi moving bed biofilm reactor (MBBR) pada 2015 di Instalasi Kanal Banjir Barat. Prinsipnya sama, yaitu proses biologis tanpa penggunaan chlorine. Perbedaanya hanya pada alat. MBBR menggunakan biofilm reactor,” katanya dalam Keberhasilan Peningkatan Kualitas, Kuantitas, dan Efiesiensi Instalasi Pengolahan Air pada Indowater 2017 Expo & Forum, beberapa waktu lalu.

sumber: https://www.tempo.co/read/news/2017/08/03/299896735/pengelolaan-biologis-palyja-dilirik-pam-daerah